MEDIKALOGI.COM – Tubuh manusia membutuhkan energi untuk melakukan segala aktifas setiap harinya dan untuk mendapatkan energi tersebut, tentunya tubuh memerlukan makanan. Saat makanan dicerna, perut dan usus kecil mengeluarkan enzim dan hormon. Enzim tersebut memecah karbohidrat, protein, dan lemak yang kita konsumsi menjadi materi berguna bagi sel-sel tubuh.
Banyak orang yang mengalami nyeri perut atau sakit perut setelah makan. Tindakan pencegahan seperti makan makanan yang benar dan menghindari makan berlebihan dapat membantu mencegah sakit setelah makan ini. Nyeri perut atau sakit perut setelah makan merupakan kondisi yang umum terjadi pada banyak orang. Kondisi ini ditandai dengan nyeri yang parah atau ringan di sisi kiri dan/atau kanan perut.
Sakit perut setelah makan terutama terjadi karena mengonsumsi produk makanan yang tidak diterima tubuh, makanan yang menyebabkan alergi, atau terlalu banyak makan (makan berlebihan). Kondisi ini mungkin tidak segera dirasakan dan timbul bervariasi antara beberapa menit hinga beberapa jam setelah makan.
Penyebab Sakit Perut Setelah Makan
Selain berasal dari makanan, terdapat beberapa faktor lain yang memicu rasa nyeri. Berikut adalah beberapa diantaranya:
1. Mikroorganisme
Sakit perut atau kembung setelah makan bisa terjadi akibat reaksi kimia antara cairan tubuh dan berbagai mikroorganisme yang hadir dalam makanan. Tubuh berusaha membuang bakteri berbahaya untuk menghindari infeksi. Itu sebab, mengapa kadang-kadang seseorang mengalami muntah setelah makan. Pada beberapa kasus, muntah juga disertai dengan mual yang mungkin terjadi akibat makan terlalu banyak.
2. Batu empedu
Seseorang yang menderita batu empedu akan mengalami rasa sakit di perut sekaligus nyeri punggung. Akibat batu empedu, aliran empedu pada saluran empedu akan terhambat sehingga menyebabkan sakit luar biasa. Rasa sakit bisa berlangsung beberapa menit hingga selama berjam-jam.
3. Pankreatitis
Nyeri yang dirasakan pada seluruh perut atau di daerah perut bagian atas sekitar 8-12 jam setelah makan bisa disebabkan karena pankreatitis. Dalam beberapa kasus, ketika rasa sakit berlangsung akut, penyebab lain seperti ulkus lambung, penyakit radang panggul, diabetes, atau bahkan keracunan makanan mungkin menjadi penyebab.
4. Zat cair
Sebagian orang sering mengkonsumsi cairan seperti air, minuman ringan, dan jus buah dalam jumlah besar setelah makan. Sejumlah besar cairan hanya akan melarutkan asam lambung sehingga membuat makanan tidak bisa dicerna secara sempurna. Selain itu, ketiadaan asam lambung membuat bakteri dan jamur berbahaya tetap hidup sehingga memicu sakit perut.
5. Acid reflux
Acid reflux ditandai dengan naiknya kembali cairan lambung ke kerongkongan. Selain sakit perut, kondisi ini memicu gejala lain seperti sulit menelan, muntah, mual, dan lain-lain.
6. Obstruksi usus
Pada sebagian orang, obstruksi usus menyebabkan kram perut setelah makan. Kondisi ini disertai pula dengan muntah, tinja berair, dan lain-lain.
7. Invasi parasit
Perut merupakan salah satu tempat tinggal favorit parasit yang memicu berbagai gangguan pencernaan termasuk sakit perut. Salah satu penyebab infeksi perut paling umum adalah cacing perut.
8. Candida
Candidiasis, juga dikenal sebagai infeksi jamur, adalah penyebab lain nyeri perut. Perut memiliki beberapa bakteri baik yang membantu proses pencernaan yang bisa mati akibat candidiasis. Hilangnya bakteri baik menimbulkan masalah pencernaan yang memicu sakit perut.
9. Penyumbatan pembuluh darah
Setelah makan, saluran usus memerlukan suplai darah lebih banyak. Saat terjadi penyumbatan, kebutuhan pasokan darah menjadi tidak terpenuhi. Masalah ini juga dikenal sebagai ‘chronic mesenteric insufficiency’ dan menyebabkan rasa sakit di perut.
10. Kanker
Kanker lambung, kanker perut, kanker kerongkongan, dan lain-lain, adalah semua kondisi yang menyebabkan nyeri di daerah perut.
Pengobatan dan Pencegahan
Berikut adalah langkah-langkah untuk mencegah sakit perut setelah makan, seperti:
- Hindari mengkonsumsi produk makanan yang tidak sehat seperti makanan kemasan, makanan cepat saji, dan makanan yang sangat berminyak.
- Biasakan makan tepat waktu. Jangan melewatkan sarapan atau terlambat makan siang serta makan malam.
- Hindari tidur segera setelah makan. Lakukan kegiatan santai setelah makan untuk membantu kelancaran proses pencernaan.
- Hindari makan berlebihan. Sebaliknya, makan dalam jumlah kecil namun sering. Artinya, daripada tiga kali makan besar sehari, Anda bisa mengkonsumsi lima porsi kecil sepanjang hari.
- Konsumsi cairan dalam jumlah sedang setelah makan.
10 TOPIK MENARIK LAINNYA
pepek anak SD, cara membuat handbody racikan makassar, cara melebatkan bulu kemaluan, DAUN wisa, cara menghitamkan tahi lalat, fakta reaksi minum jus nanas campur ragi, cara meracik handbody marina, cara melepas behel dengan baking powder, cara membesarkan tahi lalat, cara membuat lem behel sendiri