Jenis Dan Gejala Serta Pengobatan Penyakit Skizofrenia

Gangguan Kejiwaan Penyakit SkizofreniaSkizofrenia adalah merupakan gangguan jiwa yang serius yang ditandai dengan kehilangan kontak pada kenyataan, halusinasi, khayalan (kepercayaan yang salah), pikiran yang abnormal dan mengganggu kerja dan fungsi sosial.

Jadi sederhananya… skizofrenia adalah terjadinya pecahnya atau ketidakserasian antara afeksi perasaan, kognitif pikiran, dan perilaku. Jadi tidak heran penderita ini kadang tertawa-tertawa sendiri tanpa sebab yang jelas, mengamuk tanpa sebab yang jelas melakukan tindakan atau perilaku aneh yang didasari oleh pikirannya yang aneh.

Skizofrenia merupakan gangguan kejiwaan yang mempengaruhi fungsi otak manusia, fungsi normal kognitif, emosional, dan tingkah laku. Gangguan ini biasanya ditandai dengan hilangnya perasaan afektif atau respons emosional, bahkan penderita akan menarik diri dari pergaulan. Penderita skizofrenia sering kali mengalami halusinasi dan delusi.

Indikator premorbid (pra-sakit) pre-skizofrenia antara lain :

  • Ketidakmampuan mengekspresikan emosi yang ditunjukkan dengan sikap acuh tak acuh, jarang tersenyum, dan raut muka yang dingin.
  • Terjadinya penyimpangan komunikasi. Penderita akan mengalami kesulitan dalam melakukan pembicaraan yang terarah dan cenderung menyimpang dari pembicaraan (tanjential) atau terkadang berputar-putar (sirkumstansial)
  • Adanya gangguan atensi seperti ketidakmampuan fokus, mempertahankan, atau memindahkan atensi.
  • Adanya gangguan perilaku seperti menjadi tertutup, pemalu, tidak disiplin, tidak senang bersosialisasi, tidak dapat menikmati rasa senang, mengganggu dan menantang tanpa alasan yang jelas.

Gejala-gejala skizofrenia pada umumnya bisa dibagi menjadi dua kelas :

1.   Gejala-gejala Positif

Gejala positif adalah gejala-gejala yang  merupakan manifestasi jelas yang dapat dilihat orang lain. Penderita skizofrenia biasanya mengalami gejala yang psikosis, yakni ketidakmampuan untuk mengenali realitas sehingga cenderung memperlihatkan perilaku yang aneh atau tidak tepat. Penderita akan mengalami halusinasi (pengalaman inderawi yang sebenarnya tidak ada) atau mengalami delusi (menginterpretasikan dunia yang berbeda dengan kenyataan). Kedua gejala ini bisa datang bersaam atau sendiri-sendiri.

Selain itu, psikosis juga ditunjukkan dengan perilaku tek terduga seperti berpakaian atau berpenampilan aneh. Perilaku yang tidak teratur juga kerap ditunjukkan dengan berperilaku seperti anak kecil, marah-marah atau berteriak-teriak tanpa alasan yang jelas.

Pada penderita skizofrenia yang sudah kronis sering ditandai dengan munculnya gangguan katatonik (katatonia). Penderita akan berdiri lama, mengangkat alis sepanjang waktu, dan berjalan dengan jari kaki.

2.   Gejala-gejala Negatif

Gejala negatif merupakan hilangnya fungsi normal dan ciri khas seseorang. Gejala ini ditunjukkan dengan emosi yang datar, penurunan energi, hilangnya inisiatif, penarikan diri terhadap lingkungan sosial, mengabaikan kebersihan diri, ketidakmampuan menikmati hal-hal yang disenangi, dan kurangnya kemampuan bicara (alogia).

Jenis skizofrenia :

  • Skizofrenia kompleks ditunjukkan dengan terjadinya kemunduran kemauan dan kedangkalan emosi.
  • Jenis bebefrenik disertai dengan munculnya gangguan kemauan, gangguan berfikir, dan adanya pepersonalisasi.
  • Jenis katatonik diperlihatkan dengan ketidakpedulian penderita terhadap lingkungannya. Jenis ini biasanya akut dan dimulai dengan stress emosional.
  • Jenis paranoid biasanya disertai waham pimer dan sekunder serta halusinasi.
  • Episoda skizofrenia akut, gejalanya biasanya muncul secara tiba-tiba dan penderita seperti sedang bermimpi. Kondisi ini mengakibatkan seakan0akan dunia luar dan dirinya sendiri berkabut.
  • Skizofrenia residual biasanya memperlihatkan gangguan emosi dan afek, gangguan pikiran dan kemauan.
  • Jenis skizo-afektif ditunjukkan dengan munculnya gejala skizofrenia secara bersamaan disertai gejala depresi atau gejala mania.

Jenis- jenis pengobatan pada skizofrenia:

  • Farmakologi, untuk skizofrenia menahun diberikan neroleptika dosis rendah, sementara untuk penderita dengan psikomotorik yang meningkat diberikan dosis lebih tinggi.
  • Terapi elektro-konvulsi (TEK) terapi ini bisa memperpendek serangan skizofrenia dan mempermudah kontak dengan penderita.
  • Terapi koma insulin, jika diberikan lebih dini saat awal terserang maka hasilnya akan memuaskan.
  • Psikoterapi dan rehabilitasi, psikoterapi yang diberikan bersifat suportif individual atau kelompok. Selain itu, penderita diberikan bimbingan agar dapat dapat bersosialisasi kembali di masyarakat.
  • Lobotomi prefrontal, penderita akan diberi pengobatan ini jika terapi lain tidak berhasil dilakukan dan penderita sudah mengganggu lingkungannya.

Pengobatan pada skizofrenia tidak dapat sempurna sembuh tetapi dengan pengobatan dan bimbingan yang baik penderita dapat ditolong untuk berfungsi terus, bekerja sederhana di rumah ataupun di luar rumah.

Dalam pengobatan ini sangat diperlukan kesabaran dari keluarga dan lingkungan untuk menghadapi perilaku penderita.

10 TOPIK MENARIK LAINNYA

pepek anak SD, cara membuat handbody racikan makassar, cara melebatkan bulu kemaluan, DAUN wisa, cara menghitamkan tahi lalat, fakta reaksi minum jus nanas campur ragi, cara meracik handbody marina, cara melepas behel dengan baking powder, cara membesarkan tahi lalat, cara membuat lem behel sendiri