Pemeriksaan Untuk Mendeteksi Pembesaran Prostat

Pemeriksaan Untuk Mendeteksi Pembesaran ProstatMEDIKALOGI.COM – Waspadalah jika Anda seorang pria yang berumur di atas 40 tahun ke atas, karena pada masa ini kemungkinan pria mengalami Benign Prostatic Hyperplasia (BPH) atau pembesaran prostat yang tergolong jinak. Namun, volumenya cenderung akan terus bertambah besar seiring bertambahnya usia.

Berdasarkan penelitian, jika anda berumur lebih dari 40 tahun, kemungkinan anda mengalami pembesaran prostat adalah 50%. Ketika anda berusia 80-85 tahun, kemungkinan itu meningkat menjadi 90%.

Jika Anda Pria (terutama berusia di atas 40 tahun) dan memiliki gejala sebagai berikut :

  • Pancaran kencing lemah.
  • Pancaran kencing terputus-putus.
  • Tidak lampias saat berkemih.
  • Rasa ingin kencing lagi sesudah kencing.
  • Keluarnya sisa kencing selama beberapa detik pada akhir berkemih (terminal dribbling).
  • Frekuensi kencing yang tidak normal (terlalu sering).
  • Terbangun di malam hari karena sering buang air kecil.
  • Sulit menahan kencing.
  • Rasa sakit waktu berkemih.
  • Kencing berdarah/hematuria.

Apakah gejala BPH?

Terkadang penderita BPH tidak merasakan gejala apapun, tetapi jika pembesaran ini terus berkembang akhirnya akan mendesak uretra/saluran kencing luar yang mengakibatkan rasa tidak nyaman.

Apakah yang harus dilakukan?

Anda perlu melakukan pemeriksaan UROFLOWMETRI untuk mendeteksi adanya pembesaran prostat.

Apakah uroflowmetri?

Uroflowmetri adalah pemeriksaan untuk mengetahui kekencangan aliran kencing untuk mendeteksi adanya Benign Prostatic Hyperplasia (BPH) atau pembesaran prostat.

Apakah BPH itu?

Benign Prostatic Hyperplasia (tumor prostat jinak) adalah pertumbuhan berlebihan dari sel-sel prostat yang tidak ganas. BPH ini berbeda dengan kanker prostat. BPH mungkin tidak menimbulkan gejala, tetapi jika tumor ini terus berkembang, pada akhirnya akan mendesak uretra yang mengakibatkan rasa tidak nyaman pada penderita.

Penyebab BPH

Secara normal, prostat berkembang sesuai dengan pertambahan usia. Dimulai dari ketika ukuran kecil ketika masih anak-anak terus bertumbuh mencapai 20 gram pada usia 30 tahun. Ukuran prostat akan menetap sampai usia +/- 50 tahun. Pada usia 80 tahun, prostat akan berkembang lagi mencapai berat 35 gram. Tetapi pertumbuhan prostat secara normal ini tidak ada hubungan langsung dengan BPH.

BPH adalah tumor jinak pada pria yang paling sering ditemukan. Jika anda berumur lebih dari 50 tahun, kemungkinan anda memiliki BPH adalah 50%. Ketika anda berusia 80 – 85 tahun, kemungkinan itu meningkat menjadi 90%.

Gejala BPH

Gejala BPH dapat digolongkan menjadi dua yaitu gejala obstruktif dan gejala iritatif. Gejala obstruktif meliputi ‘hesitancy’, pancaran kencing lemah, pancaran kencing terputus-putus, tidak lampias saat selesai berkemih, rasa ingin kencing lagi sesudah kencing dan keluarnya sisa kencing pada akhir berkemih (terminal dribbling).

Yang termasuk gejala iritatif adalah frekuensi kencing yang tidak normal (terlalu sering), terbangun di tengah malam karena sering kencing, sulit menahan kencing, dan rasa sakit waktu kencing. Terkadang bisa juga terjadi hematuria (kencing berdarah).

Diagnosa dini BPH dengan uroflowmetri

Jika Anda berusia di atas 50 tahun, walaupun tidak mempunyai gejala seperti tersebut di atas, sangat dianjurkan untuk dilakukan pemeriksaan uroflowmetri.

Persiapan yang perlu dilakukan

Tidak ada persiapan khusus. Pasien akan diminta minum banyak kemudian berkemih pada suatu alat yang memakai detektor (probe). Selanjutnya komputer akan menganalisis kekuatan pancarannya.

10 TOPIK MENARIK LAINNYA

pepek anak SD, cara membuat handbody racikan makassar, cara melebatkan bulu kemaluan, DAUN wisa, cara menghitamkan tahi lalat, fakta reaksi minum jus nanas campur ragi, cara meracik handbody marina, cara melepas behel dengan baking powder, cara membesarkan tahi lalat, cara membuat lem behel sendiri