Wanita Tidak Sulit Untuk Berhanti Merokok

Rokok adalah silinder dari kertas berukuran panjang antara 70 hingga 120 mm (bervariasi tergantung negara) dengan diameter sekitar 10 mm yang berisi daun-daun tembakau yang telah dicacah. Rokok dibakar pada salah satu ujungnya dan dibiarkan membara agar asapnya dapat dihirup lewat mulut pada ujung lainnya.

Jumlah perokok wanita saat ini memang lebih sedikit daripada pria, namun banyak orang percaya bahwa kaum wanita lebih sulit mengatasi kecanduannya pada rokok. Padahal, riset secara ilmiah menunjukkan sebenarnya tidak ada perbedaan gender dalam hal kemudahan berhenti merokok.

Wanita Tidak Sulit Untuk Berhanti Merokok

Penelitian mengenai hal itu dilakukan terhadap lebih dari 102.000 perokok yang disurvei di tahun 2006 dan 2007 di Amerika Serikat, Kanada, dan Inggris. Hasil analisis menunjukkan pola yang sama dan konsisten di tiga negera tersebut.

Laporan penelitian menunjukkan, sebelum usia 50 tahun, keberhasilan kaum wanita untuk berhenti merokok lebih besar daripada pria. Keberhasilan itu sangat jelas terlihat untuk perokok wanita yang berusia 20-30 tahun. Sedangkan untuk pria, kemungkinan mereka dapat berhenti merokok umumnya terjadi pada usia 60 tahun. Mungkin hal ini ada kaitannya dengan tingginya risiko kematian pria lanjut usia yang merokok.

Wanita Tidak Sulit  Berhanti Merokok

Dari seluruh partisipan di ketiga negara tersebut peneliti menemukan, tingkat berhenti merokok di Amerika Serikat sekitar 50 persen terjadi pada perempuan dan hampir 47 persen untuk pria. Sementara tingkat berhenti merokok di Kanada sekitar 46 persen untuk perempuan dan sekitar 43 persen untuk pria. Sedangkan di Inggris tidak diketahui berapa besar perbandingannya.

Riset ini dipublikasikan secara online pada 30 Mei 2012 dalam journal Tobacco Control.

“Penelitian kami telah menemukan bukti yang meyakinkan bahwa pria pada umumnya tak berbeda untuk berhasil berhenti merokok daripada wanita. Mitos selama ini bahwa wanita sulit untuk berhenti merokok adalah sesuatu yang buruk bagi wanita,” kata Jarvis dan koleganya.

Peneliti mengimbau agar setiap tenaga profesional perawatan kesehatan dapat membantu membuat kebijakan yang berusaha untuk membantu orang untuk berhenti merokok. “Sudah saatnya untuk m engesampingkan anggapan bahwa wanita kurang berhasil dibandingkan pria ketika ingin berhenti merokok,” ucapnya.

10 TOPIK MENARIK LAINNYA

pepek anak SD, cara membuat handbody racikan makassar, cara melebatkan bulu kemaluan, DAUN wisa, cara menghitamkan tahi lalat, fakta reaksi minum jus nanas campur ragi, cara meracik handbody marina, cara melepas behel dengan baking powder, cara membesarkan tahi lalat, cara membuat lem behel sendiri