Penyakit Osteoarthritis Dapat Menyebabkan Kelumpuhan

Penyakit Osteoarthritis Pada PersendianOsteoarthritis adalah penyakit yang merupakan bagian dari arthritis, penyakit ini meyerang sendi terutama pada tangan, lutut dan pinggul. Orang yang terserangosteoarthritis biasanya susah menggerakkan sendi-sendinya dan pergerakannya menjadi terbatas karena turunnya fungsi tulang rawan untuk menopang badan. Hal inidapat mengganggu produktifias seseorang. Osteoarthritis tidak hanya menyerang orang tua, tapi juga bisa menyerang orang yang muda dan berdasarkan penelitian, kebanyakan orang yang terkena osteoarthritis adalah wanita

Osteoarthritis merupakan sakit pada persendian yang dapat disebabkan oleh gangguan autoimun, proses degeneratif jaringan pembentuk sendi, menopang beban terlalu berat, atau faktor aktivitas fisik yang terlalu berat dan sering (misalnya pada atlet). Seiring dengan bertambahnya usia, kartilago di daerah persendian semakin menipis. Sendi menjadi kaku dan sering terasa nyeri ketika tulang bergesekan. Ostearthritis biasa ditandai dengan gejala awal seperti ; badan terasa kaku dan rasa sakit di sendi-sendi besar (penopang berat badan) terutama pada cuaca dingin (lembab), pagi hari atau setelah kerja berat yang disebabkan kurangnya produksi cairan synovial (pelumas sendi) seiring pertambahan usia.

Osteoarthritis memang belum sepopuler osteoporosis atau pengeroposan tulang. Bahkan tidak jarang segala gangguan yang terjadi pada tulang sering dihubungkan dengan kasus osteoporosis, sekalipun gangguan yang dirasakan terdapat pada sendi-sendi bukan karena kepadatan tulang yang berkurang. Tetapi, sudah harus menjadi perhatian khusus bahwa osteoarthritis tidak kalah berbahayanya dengan osteoporosis, karena keluhan jangka panjangnya adalah kerusakan tulang rawan sendi, pertumbuhan tulang sendi yang tidak beraturan, pengapuran sendi yang dapat membatasi gerakan, bahkan menyebabkan kelumpuhan yang diiringi dengan nyeri yang hebat.

Umumnya Osteoarthritis ditemukan pada usia lanjut, 50 tahun ke atas, namun dapat juga terjadi pada usia muda. Faktor umur, jenis kelamin, ras dan keturunan menjadi penyebab penyakit ini. Selain itu, perbedaan tubuh perempuan dan laki-laki juga dapat dijadikan pencetus kasus osteoarthritis pada perempuan yang lebih banyak terjadi dibandingkan laki-laki pada kisaran usia 80 tahun. Sebagai contoh, wanita memiliki pinggul lebih lebar daripada pria, memungkinkan tekanan yang lebih pada lutut mereka. Sehingga wanita cenderung mengalami arthritis di bagian lutut, sementara laki-laki agak lebih cenderung memiliki arthritis di punggung dan panggul.

Osteoarthritis juga terkait erat dengan aktivitas hormon esterogen pada perempuan. Fungsi hormon estrogen yang menurun pada usia Menopause diduga berpengaruh pada meningkatnya peradangan sendi yang dikaitkan dengan aktivitas asam arakidonat yaitu zat yang dihasilkan dalam tubuh yang berhubungan dengan nyeri dan peradangan, dimana hormon estrogen berperan dalam mengendalikan aktivitas zat ini, sehingga pada saat seorang perempuan mengalami Menopause dan penurunan produksi hormon estrogen maka zat asam arakidonat ini akan meningkat aktivitasnya dan menyebabkan peradangan khususnya pada sendi.

Nutrisi dan dukungan aktivitas tertentu dibutuhkan untuk mencegah terjadinya osteoarthritis di masa tua, sehingga harus mulai diperhatikan sejak usia produktif.

Berikut hal-hal yang dapat dilakukan untuk mencegah osteoarthritis :

  • Menjaga berat badan ideal, banyak hasil penelitian yang menyebutkan tentang hubungan antara kegemukan dengan kejadian osteoarthritis, dimana sendi akan menopang dan bekerja lebih berat dibandingkan dengan yang memiliki berat badan normal.
  • Mengkonsumsi sumber vitamin C, Vitamin C berperan sebagai antioksidan dan juga mendukung sintesis kolagen, yang keduanya penting dalam memperlambat perkembangan osteoarthritis. Sumber makanan yang kaya vitamin C adalah buah jeruk, stroberi, buah kiwi, melon, brokoli, paprika, kubis Brussel, kol, tomat, dan kentang.
  • Tingkatkan asupan vitamin D, asupan dan kadar rendah vitamin D dapat mengganggu respon tulang dan meningkatkan risiko OA. Dalam sebuah studi pada 556 pasien dengan osteoarthritis lutut, risiko perkembangan penyakit meningkat tiga kali lipat pada mereka yang memiliki asupan dan kadar vitamin D dalam darah rendah.
  • Mengkonsumsi suplemen yang mengandung chondroitin sulfate dan glucosamine sulfate bila perlu, kedua zat ini dapat mengurangi terjadinya peradangan sendi.

10 TOPIK MENARIK LAINNYA

pepek anak SD, cara membuat handbody racikan makassar, cara melebatkan bulu kemaluan, DAUN wisa, cara menghitamkan tahi lalat, fakta reaksi minum jus nanas campur ragi, cara meracik handbody marina, cara melepas behel dengan baking powder, cara membesarkan tahi lalat, cara membuat lem behel sendiri