Info Penyakit Hiperlipidemia

Hiperlipidemia, hyperlipoproteinemia, dislipidemia atau hiperlipidemia (Inggris Bahasa Inggris) adalah kehadiran menaikkan tingkat atau abnormal lipid dan / atau lipoprotein dalam darah. Lipid (molekul lemak) yang diangkut dalam kapsul protein, dan kepadatan lipid dan jenis protein menentukan nasib partikel dan pengaruhnya pada metabolisme.

Lipid dan lipoprotein kelainan yang sangat umum dalam populasi umum, dan dianggap sebagai faktor risiko yang dapat dimodifikasi tinggi untuk penyakit kardiovaskular karena pengaruh kolesterol, salah satu zat lipid paling klinis yang relevan, pada aterosklerosis. Selain itu, beberapa bentuk mungkin predisposisi pankreatitis akut.

Info Penyakit Hiperlipidemia

Hyperlipidemias diklasifikasikan menurut klasifikasi Fredrickson yang didasarkan pada pola lipoprotein pada elektroforesis atau ultrasentrifugasi. Hal itu kemudian diadopsi oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). Ini tidak langsung account untuk HDL, dan tidak membedakan antara gen yang berbeda yang mungkin sebagian bertanggung jawab untuk beberapa kondisi.

Hiperlipidemia adalah tingginya kadar lemak (lipid) dalam darah. Fungsi lemak adalah sumber energi dalam metabolisme tubuh. Lemak berasal dari makan dan kemudian disimpan di dalam sel-sel lemak untuk digunakan sebagai cadangan energi. Sel lemak berfungsi melindungi tubuh dari cedera serta menghangatkan tubuh. Lemak diangkut dalam darah sebagai bagian dari molekul yang disebut lipoprotein.

Lipoprotein terdiri dari :

  • Chylomicrons.
  • Very low-density lipoproteins (VLDL).
  • Intermediate-density lipoproteins (IDL).
  • Low-density lipoproteins (LDL).
  • High-density lipoproteins (HDL).

Kolesterol yang dibawa oleh LDL (disebut juga kolesterol jahat) menyebabkan meningkatnya resiko; kolesterol yang dibawa oleh HDL (disebut juga kolesterol baik) menyebabkan menurunnya resiko dan menguntungkan. Idealnya, kadar kolesterol LDL tidak boleh lebih dari 130 mg/dL dan kadar kolesterol HDL tidak boleh kurang dari 40 mg/dL.

Kadar lemak abnormal dalam sirkulasi darah (terutama kolesterol) bisa menyebabkan masalah jangka panjang. Resiko terjadinya aterosklerosis dan penyakit arteri koroner atau penyakit arteri karotis meningkat pada seseorang yang memiliki kadar kolesterol total yang tinggi.

Kadar kolesterol rendah biasanya lebih baik dibandingkan dengan kadar kolesterol yang tinggi, tetapi kadar yang terlalu rendah juga tidak baik. Kadar kolesterol total yang ideal adalah 140-200 mg/dL atau kurang. Jika kadar kolesterol total mendekati 300 mg/dL, maka resiko terjadinya serangan jantung adalah lebih dari 2 kali.

Kadar HDL harus meliputi lebih dari 25% dari kadar kolesterol total. Sebagai faktor resiko dari penyakit jantung atau stroke, kadar kolesterol total tidak terlalu penting dibandingkan dengan perbandingan kolesterol total dengan kolesterol HDL atau perbandingan kolesterol LDL dengan kolesterol HDL.

Belum diketahui secara pasti peningkatan kadar trigliserida yang tinggi meningkatkan resiko terjadinya penyakit jantung atau stroke, masih belum jelas.

Kadar trigliserida darah diatas 250 mg/dL dianggap abnormal, tetapi kadar yang tinggi ini tidak selalu meningkatkan resiko terjadinya aterosklerosis maupun penyakit arteri koroner. Kadar trigliserid yang sangat tinggi (sampai lebih dari 800 mg/dL) bisa menyebabkan pankreatitis.

Penyakit Hiperlipidemia

Penyebab kadar lemak yang terlalu tinggi antara lain :

  • Obesitas.
  • Kurang  Olahraga.

kurang olahraga berpotensi meningkatkan kadar trigliserida.

  • Merokok.

Nikotin dalam rokok dapat mempercepat proses penyempitan dan penyumbatan pembuluh darah. Artinya, darah yang mengandung lemak tidak mengalir sehingga terjadi penumpukan yang ebrlebihan.

  • Riwayat Keluarga dengan Hiperlipidemia.

Info Penyakit Hiperlipidemia

Pencegahan dan pengobatan.

Pencegahan sekaligus pengobatan bagi penderita Hiperlipidemia adalah dengan :

  • Menurunkan berat badan.
  • Berhenti merokok.

Berhenti merokok sama saja dengan meningkatkan kemampuan pembuluh darah untuk mengalirkan darah yang mengandung lemak.

  • Menambah porsi olah raga.

Olahraga memang tidak bisa membakar kolesterol seperti membakar jaringan lemak. Tetapi olahraga bisa mengurangi kadar trigliserida dan menstimulasi sistem enzim metabolisme di otot dan hati untuk mengubah beberapa kolesterol menjadi kolesterol baik HDL.

  • Mengurangi jumlah lemak dan kolesterol dalam makanannya.

caranya adalah dengan mengurangi makanan berlemak atau junkfood.

10 TOPIK MENARIK LAINNYA

pepek anak SD, cara membuat handbody racikan makassar, cara melebatkan bulu kemaluan, DAUN wisa, cara menghitamkan tahi lalat, fakta reaksi minum jus nanas campur ragi, cara meracik handbody marina, cara melepas behel dengan baking powder, cara membesarkan tahi lalat, cara membuat lem behel sendiri